Popular Post

E-Pendidikan Masa Depan

By : Unknown
Konsep sekolah masa depan di abad 21 bisa diwujudkan dengan mudah menggunakan teknologi dan infrastruktur yang ada di Indonesia.
Untuk mewujudkan konsep ini, dibutuhkan layanan awan (cloud computing) khusus pendidikan, dan melayani akses dari berbagai jenis klien (PC/Tablet/Mobile device) seperti gambar di bawah ini :


  • Semua pihak yang berkepentingan (guru, murid, sekolah, pemerintah, dan perusahaan) bisa mengakses semua konten melalui perangkat apapun (laptop, tablet, atau mobile)
  • Setiap user yang berhak akan diberi sebuah identitas berupa email id yang terdaftar pada kementerian pendidikan dan kebudayaan. Tanpa identitas yang berlaku, maka user hanya bisa mengakses konten-konten yang bersifat publik (misalnya pemberitahuan dsb)
  • User yang berhak, bisa mengakses konten yang sesuai dengan profilenya, bisa membuat konten, sharing file, sinkronisasi konten secara online atau offline (nantinya akan disinkronisasikan jika ada akses internet)
  • Di dalam infrastruktur awan sudah ada fasilitas untuk melakukan autentikasi Identitas, basis data, dan berbagai fitur aplikasi awan khusus untuk e-Pendidikan

Aplikasi Awan untuk e-Pendidikan

Aplikasi Awan ini dihosting di suatu Data Center (bisa milik pemerintah/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, atau milik Penyedia Layanan Awan). Beberapa fitur-fitur yang harus ada untuk keperluan e-Pendidikan :
  • Learning Management System – merupakan suatu sistem manajemen pembelajaran, yang berguna untuk menolong guru (atau pembuat koten) untuk membuat bahan-bahan pelajaran secara online.
  • Edit File secara Online ataupun Offline – Semua bahan-bahan pelajaran yang ada harus bisa diedit secara online ataupun offline
  • Versioning – Kemampuan ini juga sangat penting untuk memastikan pencatatan setiap perubahan dokumen, dan mengembalikannya ke versi sebelumnya jika terjadi kesalahan edit atau penghapusan secara tidak sengaja. Fasilitas ini juga sangat memudahkan dalam pembuatan konten secara berkolaborasi, di mana setiap pembuat konten bisa saling melihat perubahan yang dibuat oleh rekannya yang lain
  • Search – Ini merupakan fitur wajib yang harus ada. Fitur pencarian yang canggih akan sangat mempermudah siapapun dalam menemukan hal-hal yang dicarinya. Selain itu juga mesin pengindex (crawler) secara otomatis akan mengelompokkan hasil pencarian berdasarkan banyak parameter yang sudah terdefinisi sebelumnya
  • Office Web Apps / Aplikasi produktifitas online – Dengan kemampuan ini maka setiap user akan bisa membaca atau mengedit setiap dokumen office secara online hanya melalui peramban web yang standar tanpa memerlukan aplikasi klien khusus
  • Check in/ Check out –merupakan fasilitas di mana perubahan dokumen bisa dilakukan pada saat dokumen yang sama sedang dibaca oleh orang lain. Perubahan yang dilakukan pada dokumen tidak akan direfleksikan ke pembaca lain sebelum dokumen tersebut dipublikasikan secara resmi (check out)
  • Dukungan Offline – Dengan fitur ini maka setiap guru atau pembuat konten bisa melakukan perubahan konten tanpa perlu akses online ke layanan awan. Konten yang diubah nantinya akan disinkronisasikan ke server begitu perangkat ini tersambung ke layanan e-Pendidikan
  • Distribusi Konten – Fitur ini semacam push content yang memungkinkan setiap konten-konten yang baru dibagikan ke seluruh perangkat tanpa perlunya inisiatif dari si pemilik perangkat. Sangat berguna      terutama di daerah-daerah yang sambungan internetnya tidak andal
  • Alur Kerja – diperlukan untuk persetujuan oleh beberapa pihak yang berkepentingan (misalnya administrator konten, atau kepala sekolah, atau kementerian, dsb) sebelum konten-konten baru bisa dipublikasikan
  • Dasbor Eksekutif – diperlukan untuk memonitor kinerja keseluruhan sistem e-Pendidikan bagi para eksekutif, melalui tampilan visual yang mudah dimengerti
  • Email, Unified Communication, Audio/Video Conferencing – diperlukan sebagai sarana komunikasi melalui berbagai cara, baik komunikasi 1:1 atau 1: banyak
  • Papan Tulis Virtual /Whiteboard – diperlukan untuk diskusi jarak jauh
  • Perekaman – diperlukan untuk mencatat semua komunikasi
  • Calendar – diperlukan untuk penjadwalan berbagai kegiatan
  • Information Rights Management – diperlukan untuk menjaga kerahasiaan dokumen (misalnya dokumen draft, atau soal-soal ujian, atau daftar nilai dsb)

Aplikasi Klien untuk e-Pendidikan

Aplikasi klien ini terpasang di semua perangkat (laptop atau tablet atau mobile device) milik user (guru/murid) dengan beberapa aplikasi bawaan sebagai berikut :
  • Pembuat Konten – aplikasi ini diperlukan untuk menciptakan konten dengan mudah melalui aplikasi office biasa
  • Sinkronisasi Konten – aplikasi ini berguna untuk mensinkronisasikan konten secara otomatis
  • Berbagi Konten – aplikasi ini berguna untuk saling berbagi konten dengan mudah, meski koneksi internet tidak selalu hidup
  • Komunikasi (UC) – aplikasi ini sangat berguna untuk fasilitasi diskusi secara online, mendukung audio/video/text, dan sesi bisa direkam (jika diijinkan administrator)

Kesimpulan

E-Education atau E-Pendidikan sangat mungkin diselenggarakan di Indonesia saat ini, dan tidak membutuhkan investasi apapaun di tingkat sekolah, karena Data Center sudah ada (milik pemerintah atau penyedia layanan awan publik), d an perangkat merupakan milik pribadi user.
Yang kurang tinggal bagaimana membuatkan aplikasi awan dan aplikasi klien yang tepat supaya sistem e-Pendidikan ini berjalan, dan bagaimana pemerintah bisa berperan lebih aktif mendorong terselenggaranya sistem e-Pendidikan ini
Tag : ,

Kekerasan Dalam Pendidikan

By : Unknown
Entah darimana dan bagaimana datangnya kekerasan dalam dunia pendidikan yang sepertinya sudah membudaya dalam berbagai kegiatan pendidikan. Kekerasan disini tidak hanya berupa fisik melainkan kekerasan yang bersifat bathin, contohnya memarahi siswa dengan bahasa yang kasar sehingga membuat siswa sakit hati, takut bahkan kehilangan gairah belajarnya.

Sewaktu SD, SMP saya pun pernah mengalami satu bentuk kekerasan tersebut, ketika itu rasa semangat dan gairah belajar saya menghilang karena perasaan takut, kesal dan marah.Seharusnya kita sebagai calon pendidik tidak harus berbuat keras seperti itu, karena hal itu bisa membuat siswa enggan untuk belajar, enggan untuk sekolah dan lebih parah lagi ketika dia dewasa nanti dia akan melakukan hal yang sama pada teman-temannya, adik kelasnya dan kepada muridnya kelak ketika ia menjadi seorang pendidik.

Memang terkadang susah untuk bersabar ketika menghadapi situasi yang sangat menjengkelkan, tapi sebagai pendidik kita harus pandai-pandai dalam bersikap, bertutur kata dan berprilaku yang baik agar tidak terjadi kekerasan dalam pendidikan. Dengan cara itulah tujuan belajar bisa tercapai karena tercipta suasana kelas yang kondusif dan tidak penuh dengan ketegangan. Yuk mari kita hapuskan kekerasan dalam dunia pendidikan, agar masa depan kita semua lebih cerah.

Internet Media Pembelajaran

By : Unknown

Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (E-learning)


Teknologi pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu technology based learning dan technology based web learning. Technology based learning ini terdiri dari dua teknologi informasi yaitu audio information technologies, seperti radio, telepon, audi tape, atau voice mail, dan video information technologies, seperti video tape, video text, atau video messaging. Dalam pelaksanaan pembelajaran terjadi kombinasi dari kedua teknologi tersebut yaitu audio/data, video/data, atau audio/video. Sedangkan, technology based web learning pada dasarnya adalah data information technologies seperti internet yang di dalamnya terdapat e-mail, bulletin board, atau tele-collaboration. Komunikasi antara pembelajar dan pengajar agar bisa berjalan dengan baik dan efektif, maka diperlukan interaksi yang aktif dari keduanya yang bisa dilaksanakan melalui cara langsung (synchronous) atau cara tidak langsung, (a csynchronous), misalnya pesan direkam dahulu sebelum digunakan.
Pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini semakin pesat. Hal ini ditandai dengan semakin tingginya kebutuhan akan sistem informasi yang terkomputerisasi (computerized) dalam bidang pendidikan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat mengantarkan dunia maya menjadi nyata berada di hadapan kita. Kini telah lahir dunia maya (cyber) dalam segala aspek kehidupan. Dunia tidak dibatasi lagi oleh jarak, ruang, dan waktu. Dengan demikian segala aktivitas akan lebih mudah dan cepat. Paradigma sistem pendidikan yang semula konvensional dengan mengandalkan tatap muka, maka dengan sentuhan teknologi informasi khususnya dunia cyber beralih menjadi sistem pendidikan jarak jauh yang tidak dibatasi oleh ruang, waktu, dan jarak, sehingga hubungan antara pembelajar dan pengajar bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat itu, maka kebutuhan akan konsep pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi menjadi sebuah keniscayaan. Implikasinya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di lembaga pendidikan, seperti perguruan tinggi atau sekolah sangat diperlukan. Salah satu hasil teknologi informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan adalah teknologi komputer dengan internetnya.
Penerapan internet yang paling jelas impelementasinya sekarang ini adalah penggunaan e-learning untuk penyebaran informasi dan berkomunikasi. Konsep e-learning inilah merupakan sistem pendidikan yang berbasis dunia cyber yang telah diterima dengan baik dan banyak digunakan saat ini.
Istilah e-learning memiliki definisi yang sangat luas. E-Learning terdiri dari huruf e yang merupakan singkatan dari elektronic dan kata learning yang artinya pembelajaran. Dengan demikian e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Fokus paling penting dalam e-learning adalah proses belajarnya (learning) itu sendiri, dan bukan pada “e” (electronic), karena electronik hanyalah sebagai alat bantu saja. Pelaksanaan e-learning menggunakan bantuan audio, video, dan perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
Istilah e-learning dapat pula didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. Definisi e-learning sendiri sebenarnya sangatlah luas bahkan sebuah portal yang menyediakan informasi tentang suatu topik dapat tercakup dalam lingkup e-learning ini. Namun, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
Dalam teknologi e-learning, semua proses pembelajaran yang biasa didapatkan di dalam sebuah kelas dilakukan secara live namun virtual. Artinya pada saat yang sama seorang pengajar mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat, sedangkan pembelajar mengikuti pembelajaran tersebut dari komputer lain di tempat yang berbeda. Dalam hal ini, secara langsung pengajar saling berkomunikasi dan saling berinteraksi pada waktu yang sama namun tempat yang berbeda. E-learning juga mencakup banyak hal di luar lingkup teknologi internet itu sendiri, kurikulum, desain dan pengembangan e-learning, manajemen e-learning dan etika pembelajaran. Istilah e-learning digunakan untuk mendukung usaha-usaha pembelajaran lewat teknologi komputer dengan internetnya.
E-learning sering pula disebut pembelajaran online atau online course. Pembelajaran online dalam pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan sebagainya.
Pembelajaran online ini memungkinkan untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan berbagai tempat sampai daerah terpencil atau pedalaman sekalipun yang membutuhkan pendidikan.
Secara terminologi, e-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan komputer), biasanya lewat internet atau intranet. E-learning berarti proses transformasi pembelajaran dari yang berpusat pada pengajar kepada berpusat pada pembelajar. Pembelajaran tidak tergantung pada pengajar, karena akses informasi (knowledge) lebih luas dan lengkap, sehingga pembelajar dapat belajar kapan saja dan dimana saja. E-learning merupakan salah satu strategi atau metoda pembelajaran paling efektif yang mampu menjangkau tempat yang sangat luas, dengan biaya relatif murah. Untuk mengakses materi pembelajaran pada e-learning diperlukan komputer dengan jaringan internet atau intranet. Materi pembelajaran selalu ada kapan pun dan dimana pun dibutuhkan, sehingga dapat mengatasi kendala jarak, ruang dan waktu. Dengan demikian, pembelajaran melalui e-learning bisa berlangsung kapan saja, dimana saja, melalui jalur mana saja dengan kecepatan apapun. Dalam pembelajaran itu pengajar dan pembelajar tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan proses pembelajaran, namun cukup dengan menggunakan internet sebagai medianya. Pengajar cukup mengupload data materi pembelajaran pada situs e-learning. Pembelajar dapat mempelajari materi pembelajaran dari pengajar yang bersangkutan dengan membuka situs e-learning tersebut. E-learning sangat berkembang karena relatif tidak memerlukan biaya tinggi namun memiliki jangkauan yang luas, sebab e-learning dapat menjangkau hingga ke seluruh dunia tanpa dibatasi oleh kondisi geografis, sehingga lebih mudah untuk menyampaikan informasi pembelajaran. E-learning adalah program aplikasi berbasis internet yang memuat semua informasi tentang informasi seputar pendidikan yang jelas, dinamis, dan akurat serta up to date serta memberikan kemudahan bagi para pembelajar untuk melakukan pembelajaran secara online. Dengan adanya e-learning berbasis web dapat membantu strategi pembelajaran dalam menyebarkan informasi mengenai pendidikan secara luas.
B. KARAKTERISTIK DAN MANFAAT E-LEARNING
1. Karakteristik E-learning
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan pembelajar, atau pembelajar dengan pembelajar.
b. Memanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer (computer networks) atau digital media).
c. Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning materials).
d. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat di akses oleh pengajar dan pembelajar, atau siapa pun tidak terbatas waktu dan tempat kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
e. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.
2. Manfaat E-learning
Pemanfaatan e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Internet menjadi suatu kebutuhan, karena berbagai informasi yang ada di dalamnya dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran dengan menggunakan jasa internet akan mempengaruhi tugas pengajar dalam proses pembelajaran dan cara belajar dari pembelajar itu sendiri. Proses pembelajaran tidak lagi didominasi oleh pengajar, melainkan dilengkapi oleh teknologi yang berkembang dengan pesat setiap saat, seperti komputer. Pelengkap lainnya adalah materi pembelajaran tercetak seperti modul atau

Apakah masih ada mimpi

By : Unknown

            Guru Bahasa Indonesia kami  pernah bercerita tentang seorang anak di suatu desa yang perlu berjalan melewati sungai dan hutan untuk menuju kesekolahnya,keadaan itu banyak sekali terjadi di Indonesia khususnya di tempat-tempat terpencil yang jarang di pantau oleh pemerintah.Keadaan ini sungguh tragis karena bukankan harusnya pemerintah di daerah maupun kota harus lebih mementingkan pendidikan anak bangsa terlebih dahulu baru membangun jalan dan gedung-gedung mewah di kota-kota besar?


Di daerah terpencil banyak anak-anak kecil yang tidak bersekolah dan lebih mementingkan bermain dengan teman atau membantu orang tuanya bertani atau berladang sehingga membuat mereka tidak bisa membaca,menulis,dan menghitung. Apa yang akan terjadi apabila semua anak kecil di daerah terpencil tidak sekolah? Bukankan ini hanya akan semakin membuat Indonesia terpuruk. Anak-anak kecil merupan penerus bangsa di masa yang akan datang sehingga pemerintah dan pejabat Negara harus memikirkan cara untuk menyediakan fasilitas dan sarana pendidikan yang memadai untuk daerah-daerah terpencil seperti di Batam dan Kalimantan maupun di daerah Papua.
Kami akan memberikan contoh cerita yang menyedihkan ini tentang anak di daerah terpencil yang tidak sekolah khususnya di daerah Batam.

Kisah ini berawal :
Seorang anak berusia 12 tahun datang merantau ke Batam, ke tempat keluarganya tepatnya. Kedatangannya dari desa Sorkam, sibolga, Sumatera Utara ke Batam adalah atas permintaan orang tuanya sendiri. Kata orangtuanya anak yang bernama Yanti ini sudah lama berhenti sekolah…sudah hampir 3 tahun katanya.
Ia berhenti sekolah saat masih duduk dibangku kelas 3 SD, dan hanya tahu mengeja saja. Tidak pandai menentukan jam, tidak tahu nama-nama bulan dan sepertinya kemampuannya hanya sebatas anak yang duduk di bangku TK.
Aku tak jenuh bertanya pada orangtuanya juga pada Yanti sendiri kenapa ia tak bersekolah?, namun lagi-lagi hanya senyum simpul dan malu-malu yang kutemukan di wajah mereka. Ada apa gerangan? bukankah di desanya ada sekolah negeri? sungguh gak mengerti sama sekali. Tanda tanya besar muncul di kepalaku…

Aku menawarkannya untuk di sekolahkan di sini (Batam), namun ia berulang kali menangis dan tetap kekeh tidak akan bersekolah lagi kapanpun.  Aku berulang kali menjelaskan manfaatnya sekolah, menunjukkan kepadanya antara yang berprofesi sebagai pemulung dengan yang kerja kantoran, tapi ia tak peduli. Dan herannya lagi…sudah tidak ada berkas apapun lagi yang tersisa untuknya jika ia harus mendaftar sekolah. Tidak ada raport, tidak ada akte lahir, surat pindah atau apapun juga. Sulit!, buntu!…akhirnya aku berinisiatif menjadi guru private khusus untuknya. Setiap malam diajari mulai dari menulis, membaca, mempelajari hitungan sederhana, penambahan, pengurangan dan perkalian, dan mengajarinya pula cara menentukan jam.
Sebenarnya aku sudah cukup sibuk dengan rutinitasku sehari-hari, tapi aku sangat kecewa dengan keadaannya, bisa-bisanya tak bersekolah dan tak tahu apa-apa.
Yanti agak sulit diajari, sifatnya yang keras kepala dan semaunya…membuatku terkadang emosi, namun lama-kelamaan ia akhirnya mengalami banyak kemajuan. Ia bisa menulis dengan lebih rapi, lancar, sudah bisa menentukan jam meskipun agak lama, tahu nama-nama bulan, tahu menjaga kebersihan, tahu tentang penambahan, pengurangan angka-angka puluhan sampai ratusan, tahu juga cara menghitung uang kembalian belanja.,
Aku tetap bertanya padanya alasan ia tak bersekolah, kataku padanya bukankah sekolah itu enak? banyak teman kan di sekolah?. Lalu tahu apa jawabnya…
” Sekolahku itu jauh…harus berjalan ke arah gunung, pokoknya jauh sekali…dan harus menyeberangi sungai yang luas. Pernah satu kali saat hujan lebat, air dalam sungai itu tinggi sekali dan arusnya deras….adikku terseret jauh, kami panik. Untung saja ia kemudian meraih ranting pohon dan tak tenggelam, saat itu kami hanya bisa berteriak memanggil namanya gak bisa ngapa-ngapain karena kamipun sudah lelah menahan tubuh kami untuk tak terseret arus “.
Aku terpukau, di mulutku hanya bisa berkata ” untung kalian bisa berenang…”.
Sejak saat itu aku tak bertanya lagi alasannya berhenti sekolah, melawan alam itu pasti amat sulit, kalau aku diposisinya mungkin aku juga akan menyerah seperti dia. Jadi wajar saja anak-anak di desa hampir tak ada yang punya cita-cita muluk-muluk….bisa makan, tidur, bisa bersekolah hari ini sudah bersyukur…bagaimana besok yah urusan besok. Kalaupun berhenti sekolah, paling juga membantu orang tuanya di ladang, atau begitu puber langsung saja dinikahkan.
Lalu aku bertanya pada suamiku kira-kira apakah benar apa yang dikatakan Yanti itu?, maka suamiku menjawab…” iya benar…harus berjalan berkilo-kilometer jauhnya…jadi sekolah itu suka-suka saja, gak perlu pakai sepatu karena toh harus lewat sungai, baju basah kering di badan…masih susah sekali di sana, itulah alasannya aku tak pernah mau membawamu ke kampung mereka walaupun sekedar bersilahturamih”.
Itulah juga mungkin yang menjadi alasan, rendahnya mutu sekolah anak-anak di desa…karena mereka sudah terbiasa dimaklumi, keterlambatan mereka dimaklumi, kekurangan mereka dimaklumi.
Bayangkan jika anda menjadi gurunya? apakah harus menggalakkan kedisiplinan dengan memberinya hukuman jika mereka terlambat sampai di sekolah meskipun mereka sudah pagi-pagi buta berangkat dari rumah?. Alasannya macam-macam ada yang harus berenang, menunggu perahu, menghindari binatang liar, terseret arus sungai dan sebagainya….
Dengan alam dan lingkungan yang tak bersahabat tentu saja mutu pendidikan kemudian menurun. Jam belajar di sekolah terbatas…oleh lamanya waktu mereka di jalan. Keterbatasan ekonomi membuat alat bantu belajar tidak memadai….sehingga tak heran duduk di kelas tiga SD ternyata membaca aja masih sulit. Sedangkan anak-anak kita yang di kota di bangku TK mereka sudah pandai membaca.
Aku hampir tidak percaya dengan apa yang dikatakan Yanti dan aku beranggapan mungkin hanya beberapa desa terpencil saja keadaannya seperti itu…namun melihat tayangan di tv beberapa hari ini, ada anak sekolah yang juga harus menyeberangi sungai dengan digendong orang tuanya… maka aku berpikir sekarang bahwa mungkin seperti itulah kira-kira yang di alami Yanti juga anak-anak lain di pedesaan.
Lalu yang tak habis pikir….aneh sekali..untuk apa sekolah SD negeri dibangun kalau infrastukturnya tak memadai. Lucu bukan?, mungkinkah kita membeli mobil kalau yang ada hanya jalan setapak?, mungkinkah kita bangun istana di tengah hutan, sementara tak ada jalan menuju ke sana?, untuk siapa istana megah itu?,  Tak bisakah membuat jembatan penyeberangan yang aman?. Bangun jembatan memang butuh biaya besar tentunya lebih besar dari biaya membangun sebuah toilet biasa. Tapi  itu kalau toilet biasa loh.., nah kalau toilet luar biasa tentu kebalikannya. Toilet untuk segelintir orang yang dibangun seperti seluncuran di istana marmut pasti lebih berkilau dibandingkan sebuah jembatan sederhana yang bisa dilalui begitu banyak orang, untuk para generasi penerus menuntut ilmu… tapi sayang masih belum sepenuhnya sanggup.
Setiap hujan deras mereka berjuang melawan maut, anak-anak di desa terpencil harus mempertaruhkan nyawa untuk bisa bersekolah…jika tak kuat yah akhirnya putus sekolah.
Lalu anda-anda yang tenang duduk dalam pesawat mewah, pernahkah memandang ke bawah? melihat sungai yang meluap kala hujan, dan anak-anak yang berenang dengan seragam sekolahnya di sana….mencari ilmu memang sulit, yang gratis juga butuh perjuangan.
Anak-anak itu berjalan kaki amat jauh, menyeberangi sungai dan laut untuk mencari ilmu….
Tetap semangat yah…semoga rintik air matamu yang mulai kering masih bisa menggetarkan jiwa. Semoga Menuju Harapan Baru


Tag : ,

Blog Sebagai Media Belajar

By : Unknown

Blog Sebagai Media Belajar di Era Digital
  

Pada tanggal 6-7 April Himpunan mahasiswa jurusan ilmu komputer fakultas matematika dan pengetahuan alam UNIVERSITAS LAMPUNG akan mengadakan Lomba Pembuatan Blog bagi pelajar  SMA dan SMK. Lomba blog yang diadakan Unila ini  sangat bermanfaat  untuk menguji penggunaan blog di kalangan pelajar khususnya posting-posting yang berkaitan dengan dunia pendidikan baik formal maupun informal.
Kita ketahui bahwa akhir-akhir ini, keberadaan blog telah menjadi kebutuhan bahkan gaya hidup sebagian masyarakat. Kegiatan blogging telah menjamur di mana-mana dari berbagai kalangan dan setiap elemen masyarakat. Entah itu hanya sebagai buku harian, ungkapan opini, ide, kreatifitas hingga untuk meraup penghasilan lebih dari berbagai macam bisnis dunia maya. Blog, adalah istilah dalam dunia maya yang sangat dikenal oleh para penggiat IT. Kata Blog berasal dari kata weblog yang diperkenalkan pertama kali sejak tahun 1998 oleh Jhon Barger. Dia memberi nama Weblog untuk menspesifikasikan istilah website yang bersifat pribadi dan sering di update dari waktu ke waktu. Dengan kata lain Blog itu adalah website yang bersifat persoal, yang memuat opini pesonal dan hal-hal lain yang merupakan aktualisasi diri pembuatnya secara personal yang ingin ia kabarkan pada komunitas global. Meskipun personal, isinya bisa dinikmati siapa saja darimana saja dan kapan saja. Blog sangat banyak diminanti oleh para penggiat di dunia maya karena bisa menjadi rumah kedua untuk menyalurkan hobi bahkan promosi.
Sebagai dikutip dari Wikipediaindonesia.com, dilihat dari pemanfaatannya, blog dapat dibagai menjadi beberapa jenis, antara lain: 
1) Blog politik: Tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog (Seperti kampanye), 
2) Blog pribadi: Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan jahat, dan perbincangan teman,  
3) Blog bertopik: Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu,  
4) Blog kesehatan: Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll.  
5) Blog sastra: Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog)
6) Blog perjalanan: Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling,  
7) Blog riset: Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru, 
8) Blog hukum: Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws),
9) Blog media: Berfokus pada bahasan kebohongan atau ketidakkonsistensi media massa; biasanya hanya untuk koran atau jaringan televise,  
10) Blog agama: Membahas tentang agama,  
11) Blog pendidikan: Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru, 
12) Blog kebersamaan: Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu,  
13) Blog petunjuk (directory): Berisi ratusan link halaman website, 
14) Blog bisnis: Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka,  
15) Blog pengejawantahan: Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing, 
16) Blog pengganggu (spam): Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog).
Dengan blog pelajar dapat menggunakan secara gratis.Pelajar dapat menulis apa saja yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.Blog dapat juga diberikan animasi gambar dan tulisan sehingga lebih menarik. Guru seharusnya bisa menggunakan sarana blog untuk media pembelajaran dan siswa dapat menggunakan untuk mencari materi dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru. Sehingga siswa bisa menggerjakan tugas di manapun di berada.
Jenis blog diatas dibagi berdasarkan klasifikasi dan fokus yang akan dibahas dalam blog tersebut. Dalam perkembangannya, banyak blogger (sebutan bagi penggiat blog) yang mencampur semua jenis-jenis blog diatas menjadi satu blog dengan isi yang bervariasi. Penulis tidak akan menjelaskan secara detail jenis-jenis blog tersebut, tapi sebagai seorang pendidik (guru), penulis akan mencoba fokus pada pemanfaatan blog sebagai media dan sumber belajar alternatif di sekolah.
Akhirnya semoga lomba blog ini menjadi agenda setiap tahun dan diharapkan pelajar dapat mempelajari blog sebagai media belajar dan komunikasi di era digital sekarang ini. Kita berharap agar penggunaan Internet oleh pelajar dapat digunakan yang bermanfaat bagi masa depannya sendiri.
Tag : ,

Pendidikan Berbasis IT

By : Unknown
Pendidikan Masa Depan Berbasis IT
 
Tantangan pemanfaatan dan integrasi seluruh proses belajar mengajar dengan Teknologi Informasi dewasa ini makin didorong oleh berbagai kemajuan IT, bahkan sudah dalam bentuk terintegrasi dengan Telekomunikasi. Hal ini semakin mendorong perluasan dan pendalaman pemanfaatan IT dan seluruh perangkat aplikasinya.


Proses belajar mengajar makin membutuhkan perangkat interaktif dan perangkat yang makin mudah di akses setiap saat dan dapat digunakan berulang dan dapat dikembangkan untuk kepentingan yang kontekstual.

Gagasan tentang belajar semakin lama semakin bergantung kepada kemampuan seseorang berada dalam sistem pembelajaran yang telah dan semakin banyak di desain dengan kemampuan seseorang menguasai ketrampilan pemanfaatan IT dan mendorong dirinya terlibat dalam proses belajar itu.

Pembangunan masyarakat yang peduli pendidikan mandiri serta dorongan untuk senantiasa berkembang dan berkelanjutan membutuhkan suatu pemahaman tentang terbentuknya masyarakat pembelajar. Ini nantinya akan sangat menentukan kekuatan dan ketahanan di masa depan.

Di masa depan proses belajar akan makin bergantung pada kemauan dan dorongan seseorang untuk mengembangkan dirinya secara berkelanjutan. Proses belajar akan semakin mudah dilakukan secara pribadi dengan kecepatan dan kekuatan dirinya sendiri untuk memilih dan menentukan apa yang akan dipelajari. Belajar makin didasarkan pada kebutuhan pribadi dan kebutuhan pengembangan diri seseorang.

Perancangan dan pengembangan kurikulum makin berdasarkan pada kemampuan perorangan untuk maju secara berkelanjutan, sedang materi pendalaman dan pengayaan dapat dikaitkan dengan sumber – sumber lain yang tersedia dan dapat dikaitkan dengan pengembangan dari sisi ilmu – terapan dan keterkaitan vertikal dan horizontal.

Sekolah makin mengutamakan rancangan kegiatan yang mengutamakan interaksi – diskusi dan pendalaman atau internalisasi proses. Pembentukan nilai – nilai dan penbgembangan karakter menjadi acuan yang makin tidak terpisahkan dari isu – isu aktual seperti globalisasi – climate change dan berbagai implikasinya.

Kecepatan belajar setiap orang makin ditentukan oleh sikap dan kemauan belajar dan dorongan pembentuk kebutuhan belajarnya. Pengembangan model dan pendekatan belajar makin beragam dan makin terintegrasi dengan model akses pada sumber belajar dan tersedianya fasilitator – guru dan mentor yang sesuai.

Belajar dari dan dalam masyarakat makin menjadi model pembelajaran yang kontekstual. Belajar untuk lulus makin ditinggalkan menjadi belajar untuk hidup; belajar menjadi kompeten dan belajar untuk mendorong terbentuknya kecakapan – keahlian dan kemampuan memecahkan persoalan. Ada yang mendorong aktifitas sebagai penggerak utama untuk mengalami pembelajaran, diantaranya :

1. aktifitas untuk mencari informasi – mengumpulkan dan mengorganisasikan-nya sampai menjadi kekuatan.
2. proses mengingat dan mengalami sesuatu yang dipelajari.
3. aktifitas yang di integrasikan dalam tema – tema dan problem base makin jadi acuan pengembangan kurikulum.

Teknologi Informasi sampai internet menjadikan tersedianya materi belajar secara sangat meluas dalam pelbagai bahasa dan dalam bentuk yang khusus. Ada yang tersedia dalam bentuk bahan belajar interaktif dan juga ada yang tersedia dalam bentuk file presentasi dengan tema dan topik tertentu.

Modul dan bahan belajar makin tersedia dan dapat di sharing untuk jumlah pemakai yang tak terbatas dan bahan tersebut makin dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal yang diperlukan.

Akses dalam beragam bahasa dan dalam beragam jenjang menjadikan belajar dan bahan belajar menjadi milik publik. WEB browsing-pun telah menjadi bagian penting dalam proses menemukan dan mencari bahan secara cepat dan secara khusus.

Makin murah dan makin tersedianya teknologi IT ini akan menjadi suatu pandangan baru dan cara baru mengembangkan pendidikan. Turunnya cost per bytes dan turunnya biaya akses menjadikan tersedianya bahan belajar dan model pembelajaran yang makin murah, makin tersedia bagi semua orang pada semua golongan setiap waktu.

Dari bahan belajar yang paling elementer sampai bahan belajar dari hasil research memberikan kesempatan terbentuknya jaringan antar peneliti antar pembelajar sampai pada akses pustaka khusus, milik lembaga sampai milik perorangan.

Beberapa pertanyaan

Apa yang menjadi tantangan kita semua ?
Adakah IT ini akan menjadi media pembelajaran yang makin menjamin akses dan menjamin demokratisasi pendidikan ?
Apakah model pendidikan dan pengajaran lewat IT ini akan menjadi pilihan untuk mempercepat dan mendorong terbentuknya masyarakat pembelajar ?
Bagaimana lembaga pendidikan menyiapkan diri dan menjadikan ini sebagai pilihan dan alternatif dan pilihan utama untuk memperkuat posisi belajar sebagai pembentuk kompetensi bangsa ?
Bagian mana dari proses belajar ini yang tidak dan belum dapat di integrasikan dengan perangkat IT yang tersedia ?
Apa sebenarnya pilihan pengembangan pendidikan Indonesia untuk masa depan ini?


- Copyright © 2013 Date a live - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes -